Perdana di 2012, Kajian Ahad Pagi Masjid Syuhada

Meski kondisi lembaga dakwah ini sedang dalam masa transisi (belum terlaksananya pergantian kepengurusan), Mardinus...

Amanat Ir. Soekarno sebagai Presiden RI

...pada hari ini telah dapat diletakkan batu-pertama bagi masjid Syuhada’ di Jogyakarta. Saya harap...

Islam Agama Ilmu Pengetahuan

Tidak ada kata dalam Islam yang menyamai kata Al-’Ilm dalam kedalaman makna dan keluasan penggunaannya. Bahkan, ...

Profile Masjid Syuhada

Diakhir tahun 1949, saat Ibu Kota RI di Yogyakarta, berlangsung perundingan antara delegasi Indonesia dan Belanda...

TK Masjid Syuhada Bakti Pendidikan

... program ini juga ditujukan untuk menumbuhkan jiwa sosial siswa/siswi TKMS...

Pages

5 Des 2011

Amanat Ir. Soekarno sebagai Preseiden R.I #2

(Peletakan Batu Pertama Masjid Agung Syuhada)
 
Masjid Agung Syuhada Yogyakarta merupakan monumen sejarah, pengingat-ingat akan perjuangan para pahlawan yang telah gugur dalam merebut kemerdekaan N.K.R.I. Tokoh-tokoh seperti Mr. Asaat (Ketua Panitia), Mr. Sjafruddin Prawiranegara, Sri Sultan HB IX, bahkan Sang Dwi Tunggal, Ir. Soekarno dan Moh.Hatta turut andil dalam pendirian masjid yang sangat modern ini (kala itu).
 
Sri Sultan HB IX sebagai Menteri Pertahanan R.I kala itu dan tentunya sebagai Ngarsa Dalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menjadi tokoh peletak batu pertama pendirian masjid ini. Seperti yang terekam dalam foto di bawah ini:
(Gb. 7) Sri Sultan Hamengkubuwono IX bertindak sebagai peletak batu pertama pendirian Masjid Agung Syuhada Yogyakarta

Masjid Agung Syuhada terletak di jalan I Dewa Nyoman Oka 28 Kotabaru,Yogyakarta. Tidak boleh dilupakan bahwa masjid ini berdiri di atas tanah milik Keraton Nyayogyakarta Hadiningrat (Sultan Ground). Sebelum berdirinya masjid ini, para pejuang pernah melakukan shalat jum'at berjamaah di Gereja Protestan, HKBP (Tenggara Masjid Syuhada saat ini). Sebuah contoh kehidupan beragama yang toleran. 

Sebagai Kepala Daerah Yogyakarta, Sri Paduka Pakualam VIII pada upacara peletakan batu pertama ini menyampaikan amanat Presiden R.I yang saat itu berhalangan hadir. Naskah teks Ir. Soekarno ini terabadikan dalam gambar berikut:
 (Gb. 8) Amanat Presiden Republik Indonesia, Ir. Soekarno, pada upacara peletakan batu pertama pendirian Masjid Agung Syuhada Yogyakarta tertanggal 22 September 1950

Agar dapat terbaca dengan jelas, berikut admin petik kembali isi amanat yang tertulis dalam selembar kertas yang ditulis tangan oleh Ir. Soekarno itu (eja ulang oleh admin.):  

 
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

Saya mengucap syukur alhamdulillah bahwa pada hari ini telah dapat diletakkan batu-pertama bagi masjid Syuhada’ di Jogyakarta. Saya harap sdr-sdr bekerja segiat-giatnya, agar supaya pembinaan masjid ini berjalan terus dengan pesat, --jangan kiranya pembinaan ini terhenti di tengah jalan. Sekali kita mulai, maka pekerjaan ini harus kita teruskan, sampai selesai. Saudara ada mengetahui, bahwa saya sendiri mengingini masjid Syuhada yang lebih besar daripada yang dirancangkan sekarang ini. Tetapi ini tidak berarti, bahwa usaha yang sekarang ini tidak mempunyai simpati saya yang sebesar-besarnya. Tiap-tiap pembinaan masjid, walau sekecil-kecilnya pun, harus kita sambut dengan gembira. Pada hakekatnya, bukan besar-kecilnya masjidlah yang menentukan roman-muka kita di hadapan Tuhan, tetapi isi jiwa kitalah yang menentukan roman-muka kita itu.

Perlu kiranya diindahkan amanat presiden pertama ini tidak hanya oleh Panitia Pendirian Masjid Syuhada kala itu, tetapi juga oleh penerusnya yang mengelola dan memakmurkan masjid bersejarah ini. Paling tidak ada 2 hal yang masih bisa kita lanjutkan:
Pertama, apa yang dikatakan oleh beliau "Sekali kita mulai, maka pekerjaan ini harus kita teruskan, sampai selesai" . Semangat seperti ini perlu dimiliki setiap aktivis MS. Dalam upaya berdakwah, mensyi'arkan Din Al-Islam harus dimiliki semangat pantang menyerah.
Kedua, "bukan besar-kecilnya masjidlah yang menentukan roman-muka kita di hadapan Tuhan, tetapi isi jiwa kitalah yang menentukan roman-muka kita itu" . Bukan besar-kecilnya kegiatan syi'ar yang diselenggarakan tetapi keikhlasan dan kesungguhan dalam berdakwah lah yang harus jadi niatan.  


Penyunting:
Cucu Cahyana
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

4 Des 2011

Masjid Agung Syuhada Yogyakarta (1950 -1952) #1


Pada unggahan kali ini, admin akan menyajikan foto-foto dukumentasi pada saat-saat awal pendirian Masjid Agung Syuhada Yogyakarta. Seperti sudah diinformasikan sebelumnya (pada tulisan "Profile Masjid Syuhada"), Masjid Agung Syuhada Yogyakarta didirikan pada 20 September 1952 (Hari Jadi) atau bertepatan dengan 1 Muharram 1371 H. Foto-foto sekaligus beberapa informasi mengenai proses pembangunan ini akan disampaikan dalam beberapa unggahan. Dan sebagai awalan akan diunggah terlebih dahulu foto-foto dan informasi seputar pembangunan lantai pertama.

Berikut adalah foto-foto yang berhasil dikumpulkan:
 (Gb. 1) Data fisik Masjid Agung Syuhada Yogyakarta berdasarkan data tanggal 16 Desember 1967.


 (Gb. 2) Lapangan tempat beribadah Jum'at sebelum pendirian Masjid Agung Syuhada. Diperkirakan juga lapangan inilah yang biasa dijadikan tempat 'bal-balan' (dalam cerita alasan didirikannya MS).


 (Gb. 3) Pembangunan pondasi Masjid Agung Syuhada dimulai.Terlihat salah panitia memeriksa proses pembangunan ini.


 (Gb. 4) Besi-besi beton mulai dipancangkan, tanda proses pembangunan lantai berikutnya segera dilaksankan. Nantinya Masjid Agung Syuhada memiliki tiga lantai.


(Gb. 5) Pondasi itu pun semakin kokoh. Lantai 1 nantinya menjadi saksi sejarah berdirinya universitas tertua di Indonesia, Universitas Islam Indonesia.

Perlu diingat bahwa peletakan batu pertama Masjid Agung Syuhada Yogyakarta atau yang pada awalnya dinamai dengan Masdjid Peringatan Sjuhada dilakukan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Peletakan batu pertama ini dilaksankan pada tanggal 23 September 1950 (11 Dzulhijjah 1369). Saat itu pula Sri Sultan HB IX tengah menjabat Menteri Pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Presiden R.I saat itu, Ir. Soekarno tidak bisa hadir tetapi berkenan menyampaikan amanat tertulis (akan diunggah berikutnya) yang dibacakan oleh Sri Paku Alam sebagai Kepala Daerah Yogyakarta. Upacara peletakan batu pertama juga dihadiri oleh Mr. Sjafruddin Prawiranegara. Saat itu beliau menjabat sebagai Menteri Keuangan R.I. (sumber: Buku Kenang2an Masdjid Sjuhada, September 1952).

(Gb.6) Inilah jadinya lantai pertama Masjid Agung Syuhada Yogyakarta

Lantai pertama Masjid Agung Syuhada tidak tampak dari arah timur (pintu masuk utama), karenanya jika dilihat dari arah ini Masjid Agung Syuhada hanya terlihat memiliki 2 lantai. Lantai pertama yang hanya terlihat dari barat masjid ini pernah dijadikan ruang kuliah Universitas Islam Indonesia sebelum memiliki bangunan kampus sendiri. Saat ini setelah UII memiliki tempat kuliah sendiri di jalan kaliurang, ruangan berupa aula ini digunakan untuk penyelenggaraan seminar-seminar, pelatihan, resepsi pernikahan, kajian tafsir, baca tulis Al-Quran dan sebagainya. 

Karena ide pendirian Masjid Syuhada salah satunya yaitu sebagai monumen kenang-kenangan dari Pemerintah R.I yang akan berpindah kembali ke Jakarta, tentu banyak sekali simbol-simbol yang bisa dijadikan pengingat-ingat pada bangunan fisik Masjid Syuhada. Seperti dapat ditemui di lantai pertama ini, jika pembaca memperhatikan jumlah ventilasinya maka akan didapat jumlah 20. Selain agar ruangan ini memperoleh udara yang cukup sejuk, dibuatnya 20 ventilasi ini juga sebagai pengingat-ingat bagi kaum muslim akan sifat Allah yang 20.

Bersambung... 

Penyunting:
Cucu Cahyana
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta